Tipe dan Formasi Hutan di Indonesia (Makalah Ekologi Hutan)
Postingan ini diperbarui 25 September 2021
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan menurut Undang-Undang tentang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999 adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Ekosistem hutan adalah sangat kompleks, pohon-pohon dan tanaman hijau lainnya membutuhkan sinar matahari untuk memproses makanan yang diambil dari udara, air dan mineral dari dalam tanah. Tanaman memberi makan pada beberapa binatang tertentu. Binatang pemakan tumbuhan ini dimakan oleh binatang pemangsa daging. Tanaman dan binatang yang mati diurai oleh bakteri dan organisme lainnya seperti protosoa dan jamur. Proses ini mengembalikan mineral ke dalam tanah, yang dapat digunakan lagi oleh tumbuhan untuk berfotosintesis.
Penyebaran ekosistem hutan bawah meliputi pulau-pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Irian, Sulawesi dan beberapa pulau Maluku. Di hutan bawah banyak terdapat spesies pohon anggota famili Dipterocarpaceae terutama anggota genus Shorea, Dipterocarpus, Hopea, Vatiea, Dryobalanops, dan Cotlylelobium. Dengan demikian hutan bawah disebut juga hutan Dipterocaps.
Penyebaran ekositem hutan tengah meliputi pulau Jawa Tengah, Jawa Timur,Sulawesi, sebagian daerah Indonesia Timur, Aceh, dan Sumatera Utara. Secara umum hutan tengah didominasi oleh genus QuercusI, Castanopsis, Nothofagus, dan spesies pohon anggota famili Magnoliaceae.
Penyebaran ekosistem hutan atas hanya di Irian Jaya dan di sebagian daerah Indonesia Barat. Tipe hutan atas pada umumnya berupa kelompok hujan yang terpisah-pisah oleh padang rumput dan belukar. Pada hutan atas ini yang didominasi oleh spesies pohon Conifer (pohon berdaun jarum), genus Dacrydium, Libecedrus, Phylloclactus, dan Podacarpus. Di samping itu, terdapat juga spesies pohon Eugenia spp. dan Calophyllum.
Dalam mata kuliah ekologi hutan ada yang membahas materi mengenai ekosistem hutan, ekosistem hutan adalah hubungan timbal balik antara mahluk hidup di hutan dengan lingkungan hutan tersebut. Ekosistem hutan ini dapat dipengaruhi oleh suatu tempat tumbuh, perilaku manusia dan bencana alam.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah Ekologi Hutan ini adalah bagaimana hubungan ekosistem hutan terhadap tipe dan formasi hutan di Indonesia?
1.3 Tujuan Makalah
Adapun Tujuan dari makalah Ekologi Hutan ini adalah untuk mengetahui dan memahami hubungan ekosistem hutan terhadap tipe dan formasi hutan di Indonesia.
Baca juga: Makalah Taman Nasional Sebangau | Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan
II. ISI
2.1 Tipe Hutan di Indonesia
2.1.1 Tipe Hutan Berdasarkan Ketinggian Tempat
Tipe Hutan di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat adalah sebagai berikut:
- Zona 1, adalah hutan bawah yang terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0 - 1.000 m dpl.
- Zona 2, adalah hutan tengah yang terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000 - 3.300 m dpl.
- Zona 3, adalah hutan atas yang terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 3.300 - 4.100 dpl.
Penyebaran ekosistem hutan bawah meliputi pulau-pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Irian, Sulawesi dan beberapa pulau Maluku. Di hutan bawah banyak terdapat spesies pohon anggota famili Dipterocarpaceae terutama anggota genus Shorea, Dipterocarpus, Hopea, Vatiea, Dryobalanops, dan Cotlylelobium. Dengan demikian hutan bawah disebut juga hutan Dipterocaps.
Penyebaran ekositem hutan tengah meliputi pulau Jawa Tengah, Jawa Timur,Sulawesi, sebagian daerah Indonesia Timur, Aceh, dan Sumatera Utara. Secara umum hutan tengah didominasi oleh genus QuercusI, Castanopsis, Nothofagus, dan spesies pohon anggota famili Magnoliaceae.
Penyebaran ekosistem hutan atas hanya di Irian Jaya dan di sebagian daerah Indonesia Barat. Tipe hutan atas pada umumnya berupa kelompok hujan yang terpisah-pisah oleh padang rumput dan belukar. Pada hutan atas ini yang didominasi oleh spesies pohon Conifer (pohon berdaun jarum), genus Dacrydium, Libecedrus, Phylloclactus, dan Podacarpus. Di samping itu, terdapat juga spesies pohon Eugenia spp. dan Calophyllum.
2.1.2 Tipe Hutan Berdasarkan Iklim di Indonesia
- Hutan Tropis Basah, adalah hutan yang mempunyai curah hujan yang tinggi. Hutan ini terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku bagian utara dan Papua. Jenis pohon yang diterdapat di hutan ini yaitu Shorea, Dipterocarpus, Dryobalanops, dan lain-lain.
- Hutan Musom Basah, adalah hutan yang terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hutan ini mempunyai curah hujan yang selama satu tahun mencapai 1.250 - 2.000 mm. Jenis pohon yang terdapat di hutan ini antara lain jati, mahoni, sonokeling, pilang, dan kelampis.
- Hutan Musom Kering, adalah hutan yang terdapat di ujung timur Jawa, Bali, Lombok, dan Sumbawa. Hutan ini berada pada lokasi yang mempunyai musim kemarau berkisar antara 6-8 bulan. Curah hujan dalam setahun kurang dari 1.250 mm. Jenis pohon yang tumbuh pada hutan ini yaitu jati dan Eukaliptus.
- Hutan Savana, adalah hutan yang didominasi kelompok semak belukar diselingi padang rumput dengan jenis tanaman berduri. Periode musim kemarau 4-6 bulan dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun. Jenis yang tumbuh di hutan ini umumnya dari famili Leguminosea dan Euphorbiaceae yang dijumpai di Flores, Sumba dan Timor
2.1.3 Tipe Hutan Berdasarkan Physiognomi
Pada tipe hutan berdasarkan physiognomi ini dasar dipakai adalah ciri-ciri luar vegetasi yang mudah dikenali dan dibedakan, seperti semak, rumput, pohon, dan lain-lain. Adapun tipe hutan berdasarkan physiognomi adalah sebagai berikut:
- Hutan Tropis Dataran rendah.
- Hutan Tropis Dataran Tinggi.
- Hutan Tropis Penggunungan Tinggi.
2.1.4 Tipe Hutan Berdasarkan Sosiologi Vegetasi
Tipe hutan berdasarkan sosiologi vegetasi adalah hutan yang berdasarkan jenis yang lebih banyak pada hutan tersebut atau berdasarkan famili yang lebih banyak di daerah itu. Adapun tipe hutan berdasarkan sosiologi vegetasi adalah sebagai berikut:
- Hutan Dipterocarpaceae, adalah hutan yang jenis pohonnya didominasi oleh famili Dipterocarpaceae.
- Hutan Shorea albida, adalah hutan yang jenis pohonnya didominasi jenis Shorea albida.
- Hutan Ebony, terdapat di Sulawesi.
- Hutan Mahoni di Jawa.
2.1.5 Tipe Hutan Berdasarkan pada Kondisi Khusus (Azonal)
Hutan pada tipe hutan berdasarkan pada kondisi khusus dipengaruhi oleh kondisi tanah dan air serta kondisi tempat tumbuh yang miskin hara. Adapun tipe hutan berdasarkan pada kondisi azonal adalah sebagai berikut:
- Hutan Mangrove, adalah hutan yang berada di tepi pantai, didominir oleh pohon-pohon tropika atau berlukar dari genus Rhizophona, Languncularia, Alvicenia, dan lain-lain.
- Hutan Gambut, adalah hutan yang tumbuh pada tanah oraganosol dengan lapisan gambut yang memiliki ketebalan 50 cm atau lebih, umumnya terdapat pada daerah yang memiliki tipe iklim A atau B menurut tipe iklim Schmidt dan Ferguson.
- Hutan Rawa, adalah hutan yang tumbuh pada daerah yang selalu tergenang air tawar, tidak dipengaruhi iklim. Pada umumnya terletak dibelakang hutan payau dengan jenis tanah aluvial.
2.2 Formasi Hutan di Indonesia
Formasi ekosistem hutan merupakan tipe atau bentuk susunan ekosistem hutan yang terjadi akibat pengaruh faktor lingkungan yang dominan terhadap pembentukan dan perkembangan komunitas dalam ekosistem hutan. Adanya pengelompokan formasi hutan didasari oleh paham tentang klimaks, yaitu komunitas akhir yang terjadi selama proses suksesi.
Berdasarkan adanya faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh dominan terhadap bentuk komunitas atau ekosistem hutan, maka ekosistem hutan dikelompokkan ke dalam dua formasi, yaitu:
2.2.1 Formasi Edafis
Formasi edafis adalah suatu formasi hutan yang dalam pembentukannya sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah, misalnya sift-sifat fisika, sifat-sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Adapun jenis hutan yang dipengaruhi oleh formasi ini adalah sebagai berikut:
- Hutan Payau (Mangrove) dengan ciri umumnya sebagai berikut : tidak terpengaruh iklim, terpengaruh pasang surut, tanah tergenang air, tanah lumpur atau pasir, tanah rendah pantai, hutan tidak mempunyai strata tajuk, tinggi pohon dapat mencapai 30 m, dan tumbuh di pantai merupakan jalur.
- Hutan Rawa (Swamp forest) dengan ciri umum antara lain tidak terpengaruh ilkim, tanah tergenang air tawar, umumnya terdapat di belakang hutan payau, tanah rendah, tajuk terdiri dari beberapa strata, pohon dapat mencapai tinggi 50-60 m, dan terdapat di Sumatera dan Kalimantan.
- Hutan Pantai (Coastal forest) dengan ciri umum antara lain tidak terpengaruh iklim, tanah kering, tanah rendah, pohon kadang-kadang ditumbuhi epyhit, dan terdapat di pantai selatan P. Jawa, pantai barat daya Sumatera dan Panatai Sulawesi.
2.2.2 Formasi Klimatis
Formasi klimatis merupakan formasi hutan yang dalam pembentukannya sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim misalnya temperatur, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan angin. Adapun jenis hutan yang dipengaruhi oleh formasi ini adalah sebagai berikut:
- Hutan Gambut (peat swamp forest) dengan ciri antara lain iklim selalu basah, tanah tergenang air gambut dengan lapisan gambut 1-20 m, tanah rendah rata, dan terdapat di Kalimantan Barat dan Tengah, Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi.
- Hutan Karangas (heath forest) dengan ciri antara lain iklim selalu basah, tanah pasir, tanah rendah rata, dan terdapat di Kalimantan Tengah.
- Hutan Hujan Tropik (tropical rain forest) dengan ciri antara lain iklim basa, tanah kering, bermacam-macam jenis tanah, dan terdapat Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.
- Hutan Musim (monsoon forset) dengan ciri antara lain iklim musim, tanah kering, bermacam-macam jenis tanah, dan terdapat di Jawa dan Nusa Tenggara.
III. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah Ekologi Hutan ini adalah bahwa hubungan ekosistem hutan tegak lurus terhadap tipe hutan dan formasi hutan, artinya ekosistem hutan yang tumbuhan dan satwanya sesuai dengan tempatnya (tipe dan formasi hutan) maka ekosistem hutan itu meningkat, sedangkan untuk ekosistem hutan yang tumbuhan dan satwanya tidak sesuai dengan tempatnya (tipe dan formasi hutan) maka ekosistem hutan menurun.
Baca juga: Faktor-faktor Abiotik Penyebab Kerusakan Hutan
DAFTAR PUSTAKA
Dokumentasi Indonesia. com. https://dokumen.tips/documents/formasi-hutan-di-indonesia.html (diakses pada tanggal 12 Desember 2018).
Jhuan, Jonathan. 2015. Formasi Ekosistem Hutan. http://jonathantainaes.blogspot. com/2015/12/formasi-ekosistem-hutan. html (diakses pada tanggal 12 Desember 2018).
Merbabu.com.Tipe Jenis Manfaat Hutan.http://www.merbabu.com/flora/hutan. php (diakses pada tanggal 12 Desember 2018).
Silahkan download full makalahnya di bawah ini,
Lamboris Pane