2 Metode Deteksi Deteriorasi Kayu
Postingan ini diperbarui 20 September 2021
Kayu adalah suatu bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot, bahan bangunan, bahan kertas, dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
Deteriorasi kayu merupakan salah satu bentuk mekanisme penurunan sifat yang berhubungan dengan ketahanan kayu menjadi menurun yang secara signifikan banyak dijumpai pada struktur atau bagunan yang memanfaatkan kayu (Muin et al., 2019).
Dimana pengamatan terhadap bangunan-bangunan dari kayu yang mengalami kerusakan dapat memperjelas bahwa kerusakan atau penurunan ketahanan kayu dalam struktur bangunan dapat disebabkan oleh organisme perusak.
Ketika organisme atau perusak kayu dibiarkan berkembangbiak pada kayu itu, maka akan menyebabkan kerusakan kayu atau deteriorasi. Sehingga diperlukan metode untuk mendeteksi deteriorasi kayu secara akurat dan lebih dini sangat diperlukan untuk memperpanjang umur pakai kayu dan menjamin keselamatan umum yang berhubungan dengan struktur bangunan kayu bersangkutan.
Pada saat ini, ada dua metode yang biasanya digunakan dalam mendekteksi deteriorasi kayu, sebagai berikut (Muin et al., 2019).
Baca juga: 5 Cara Memperbaiki Sifat Kekuatan Kayu
1. Metode Konvensional
Metode ini bertujuan untuk mendekteksi deteriorasi kayu yang dilakukan terhadap kerusakan permukaan maupun bagian dalam kayu.
Pada metode mendeteksi deteriorasi bagian luar kayu mudah dideteksi tergantung pada besar kecilnya kerusakan dan metode inspeksi yang dilakukan. Teknik yang digunakan dalam metode ini ialah visual inspection dan probing.
Visual inspection ini bertujuan untuk mengetahui lokasi terjadinya kerusakan pada struktur bangunan kayu. Sedangkan probing atau penyelidikan bertujuan untuk mendeteksi kerusakan di bawah permukaan kayu.
Pada metode mendeteksi deteriorasi bagian dalam kayu terdiri dari sounding, drilling dan coring. Sounding ini merupakan teknik melalui membunyikan kayu dengan mengetuknya menggunakan palu atau alat tertentu untuk mendeteksi bagian dalam kayu. Sedangkan drilling dan coring merupakan teknik yang bertujuan untuk mendeteksi deteriorasi internal khususnya pada bangunan, seperti jembatan.
2. Metode Alternatif
Metode ini terbagi atas shigometer, X-rays and tomography scanners, dan stress wave propagation method.
Pada shigometer merupakan suatu alat yang menggunakan getaran-getaran gelombang untuk mengukur perubahan dalam konduktivitas elektrik kayu akibat adanya kerusakan. Shigometer ini cukup baik untuk mendeteksi kerusakan apabila digunakan pada kondisi yang tepat dan oleh orang yang berpengalaman dalam mengoperasikannya dan menginterpretasi hasilnya.
Pada X-rays and tomography scanners bertujuan untuk mendeteksi adanya rongga-rongga pada bagian dalam kayu yang digunakan ke seluruh bagian kayu, adanya mata kayu atau kerusakan lainnya akan merubah kerapatan gelombang radiograph yang direkam.
Dan stress wave propagation method bertujuan untuk mendeteksi kerusakan internal dengan mengalirkan suatu gelombang tekanan ke dalam struktur kayu dan mengukur gelombang tekanan dan waktu yang diperlukan.
Baca juga: 3 Faktor Abiotik Perusak Kayu
Sumber:
Muin et al. 2019. Deteriorasi dan Perbaikan Sifat Kayu. Universitas Hasanudin. Makassar.
Lamboris Pane