3 Proses Pembuatan Pulp Kertas
Postingan ini diperbarui 09 September 2021
Sebelum membuat pulp kertas, kita perlu tahu nilai berat jenis pada kayu itu sendiri. Dimana nilai ini secara langsung mempengaruhi besarnya rendemen pulp kertas yang diperoleh dan secara tidak langsung mempengaruhi kualitas kertas.
Menurut Kasmudjo (2010) menyatakan bahwa pada umumnya kayu dengan berat jenis 0,40-0,60 dapat menghasilkan rendemen pulp kertas yang optimal. Hal ini disebabkan berat jenis disusun oleh tebal dinding sel dan zat dalam kayu yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas kertas.
Pulp kertas merupakan hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat. Pulp kertas dapat dibuat dari bahan kayu, non kayu dan kertas bekas. Pulp kertas juga merupakan bahan berupa serat berwarna putih yang diperoleh melalui proses penyisihan lignin dari biomassa atau delignifikasi.
Di lain sisi, bahwa kayu yang baik sebagai bahan pulp dan kertas mengutamankan diantaranya, mempunyai serat yang banyak dan dimensi yang mempunyai serat yang lebih panjang, mempunyai kandungan selulosa cukup, dan berat jenis yang yang sesuai.
Bahan baku pembuatan pulp kertas terdiri dari bahan kayu, non kayu, dan kertas bekas atau waste paper. Pulp itu adalah bubur kayu sebagai bahan dasar pembuatan kertas. Pulp kertas mempunyai bahan baku yang terdiri dari tiga komponen yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
Hampir semua jenis tumbuhan yang mengadung selulosa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bubur kertas atau pulp. Proses pembuatan pulp merupakan proses pemisahan lignin untuk memperoleh selulosa dari bahan berserat. Oleh sebab itu, selulosa harus bersih dari lignin supaya kualitas kertas yang dihasilkan tidak berubah warna selama pemakaian (Bahri, 2017).
Proses pembuatan pulp dan kertas terdiri dari proses mekanis, semi kimia, dan kimia. Dimana pada proses kimia dibagi menjadi 4 bagian yaitu sulfit, sulfat, soda, dan pomilio.
Berikut penjelasan proses pembuatan pulp kertas.
Baca juga: 3 Jenis Pohon Penghasil Kayu Pulp
1. Proses Mekanis
Proses ini merupakan salah satu cara pembuatan pulp dan kertas yang paling sederhana yang tidak menggunakan zat kmia atau bahan pemasak apapun dalam prosesnya. Sehingga pulp dan kertas dengan proses ini mempunyai rendemen yang tinggi dari proses lainnya, dan pulp yang dihasilkan dikatakan sebagai ground wood pulp (Kasmudjo, 2010).
Pembuatan pulp kertas dengan proses mekanis dilakukan tanpa menggunakan bahan kimia yaitu dengan cara menguraikan serat yang ada di dalam kayu secara paksa dengan menggunakan aksi mekanis.
Bahan baku digiling dalam keadaan basah, serat-serat kayu akan terlepas, kemudian disaring sampai kehalusan tertentu untuk memperoleh bubur kertas atau pulp. Dalam proses mekanis ini tidak dilakukan pemisahan komponen-komponen yang terdapat di dalam kayu sehingga pulp yang dihasilkan mempunyai kandungan bahan seperti semula.
Keuntungan proses mekanis ini adalah biaya produksi yang rendah dan hasil yang tinggi karena pulp yang diperoleh sekitar 90% dari bahan bahan semula. Sedangkan kelemahannya adalah rendahnya mutu kertas yang dihasilkan, dimana kertas mudah sekali menjadi kuning dan kecoklatan karena kandungan ligninnya masih banyak (Bahri, 2017).
2. Proses Semi Kimia
Proses ini merupakan salah satu cara pembuatan pulp dan kertas yang terbagi dalam 2 tingkat yaitu membuat kayu ke dalam bentuk chips dan memperlakukannya dengan zat kimia (berfungsi untuk menghilangkan sebagian lignin). Sehingga pulp dan kertas mempunyai rendemen berkisaran dengan 65-85% dengan membutuhkan zat kimia atau pemasak sebanyak 30 -70%.
Pembuatan pulp kertas menggunakan proses semi kimia merupakan tahap awal pembuatan pulp digunakan bahan-bahan kimia sebagai pelunak bahan baku. Pelunakan dimaksudkan untuk memutuskan ikatan lignoselulosa dengan menghilangkan sebagian dari hemiselulosa dan lignin. Kemudian dilakukan secara mekanis untuk memisahkan serat-seratnya.
Pulp kertas mengunakan proses semi kimia masih mengandung lebih dari 25% lignin yang terdapat dalam kayu. Pulp yang diperoleh biasanya digunakan dalam membuat kertas pembungkus, kertas cetak dan papan kertas kayu (Bahri, 2017).
Apabila konsentrasi bahan kimia semakin tinggi, maka penyerapan terhadap selulosa semakin naik dibandingkan dengan penyerapan terhadap lignin, yang dapat menghasilkan rendemen dan kekuatan rendah.
3. Proses Kimia
Proses pembuatan pulp menggunakan proses kimia merupakan proses soda sulfat atau kraft, sulfit, dan organosolv. Berdasarkan penelitian terdahulu bahwa pembuatan pulp dengan proses soda-antraquinon dengan bahan baku serbuk menunjukkan reaksi yang baik dalam rendemen maupun sifat lain dari pulp yang dihasilkan.
Pembuatan pulp kertas dengan proses kimia adalah proses pembuatan pulp yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan utama untuk melarutkan bagian-bagian yang tidak diinginkan. Rendemen pulp yang diperoleh dalam proses ini relatif rendah dibandingkan dengan proses mekanis dan semi kimia, yaitu 40-60%, sehingga diperoleh produk selulosa yang lebih murni (Bahri, 2017).
Keuntungan proses kimia terdiri dari dapat dilakukan semua jenis bahan baku, kekuatan pulp tinggi, pulp yang dihasilkan dapat digunakan dalam pembuatan rayon, dan kualitas kertas yang dihasilkan lebih tinggi.
Proses ini terdiri dari 4 bagian yaitu:
Sulfit
Bahan kimia yang mempunyai sifat dapat dengan baik menghilangkan zat-zat dalam kayu yang bersifat non selulosa. Melalui proses ini kayu akan dimasak dengan bebas kulit dan dibuat chips terlebih dahulu. Rendemen yang diperoleh ialah berkisar antara 49 - 53%.
Sulfat
Dalam proses ini liqour alkali dengan cepat akan melarutkan lignin di dalam lamela tengah majemuk sebelum rekasi-reaksi yang lain terjadi. Sehingga delignifikasi bersifat selektif yang serabut dihasilkan tidak banyak yang rusak. Rendemen pulp dan kertas yang dihasilkan berkisara 45 -48%.
Soda
Proses ini dilakukan pada serat yang pendek yaitu jenis kayu daun lebar (hardwood). Rendemen pada pulp dan kertas yang dihasilkan ialah 35%.
Pomilio
Proses ini jarang digunakan dalam pembuatan pulp dan kertas, tapi pada intinya proses ini menggunakan hasil pemasakan yang selajutnya akan dicuci, disaring, dan dipres berulang-ulang hingga kadar airnya tinggal 70% (Kasmudjo, 2010).
Baca juga: 3 Bagian Dimensi Serat Kayu
Sumber:
Bahri, S. 2017. Pembuatan pulp dari batang pisang. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 4(2), 36-50.
Kasmudjo. 2010. Teknologi Hasil Hutan. Cakrawala Media. Yogyakarta.
Lamboris Pane