Apa sih Gondorukem?
Postingan ini diperbarui 24 September 2021
Menurut Kasmudjo (2010) menyatakan bahwa gondorukem merupakan produk getah resin yang digunakan sebagai residu yang diperoleh pada pengolahan tumbuhan.
Jenis produk ini memanfaatkan bahan baku dari getah pohon dengan cara disadap maupun tidak yang kemudian dilakukan pengolahan secara destilasi, ekstraksi atau cara lain, sehingga diperoleh produk resin yang diiginkan.
Resin mempunyai sifat rapuh, berwarna kuning muda sampai dengan kuning tua kecoklatan dan bening transparan. Resin ini dapat diperoleh dari beberapa tumbuhan atau tanaman, antara lain pohon pinis, agathis, meranti, kemenyan (Anonim, 1976).
Dalam proses pengolahannya terdapat 3 cara (khusus pohon pinus), sebagai berikut.
- Dengan mengolah (distilasi atau penyulingan) mendapatkan berupa terpentin.
- Dengan mengolah kayu pinus yang berasal dari sisa-sisa kayu tebangan dan akar-akar pinus tua yang didongkel. Cara ini menggunakan sistem uap dan memperoleh hasil berupa gondorukem dan terpentin (Kasmudjo, 2010).
- Dengan pemulihan kembali getah pinus hasil sampingan industri kertas melalui pemulihan tall oil.
Baca juga: 6 Tumbuhan Penghasil Resin Terbanyak
Resin mempunyai sifat rapuh, berwarna kuning muda sampai dengan kuning tua kecoklatan dan bening transparan. Resin ini dapat diperoleh dari beberapa tumbuhan atau tanaman, antara lain pohon pinis, agathis, meranti, kemenyan.
Getah pinus adalah hasil hutan bukan kayu yang didapatkan dengan cara atau teknik penyadapan batang pohon. Getah pinus ini mengasilkan resin dan gondorukem. Gondorukem ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri kertas, keramik, plastik, cat, batik, tinta cetak, politur, farmasi, kosmetik, dan lain sebagainya.
Selain menghasilkan getah pinus, tumbuhan pinus juga dapat dimanfaatkan kayunya dan konservasi lahan. Kulit pohon pinus bisa direbus, digoreng, maupun dipanggang sebagai makanan darurat di hutan.
Pohon cemara dan pohon pinus mempunyai kesamaan mempunyai akar tunggang dan batangnya yang menjulang tinggi. Sedangkan untuk perbedaannya terdapat bentuk daun pohon pinus seperti jarum yang paling panjang dan tidak mudah putus, daun pinus tumbuh secara majemuk pada rantingnya.
Sedangkan untuk prinsip proses pengolahan getah pinus sadapan dalam menghasilkan gondorukem dan minyak terpentin terdapat tiga jenis, sebagai berikut.
1. Proses Pemanasan Langsung (Kohobasi)
Prinsip ini, seperti orang merebus atau menggodog suatu bahan tertentu. Artinya bahwa getah pinus yang dimasukkan pada suatu wadah yang kemudian ditambahkan dengan bahan-bahan penolong dan langsung dipanaskan dengan api.
Proses kohobasi merupakan suatu proses penyulingan bersifat berulang dari materi yang sama, dengan cairan yang diambil darinya. Cairan itu dituangkan lagi dan lagi ke atas benda yang tertingal di dasar bejana. Kohobasi juga adalah sejenis sirkulasi, hanya berbeda darinya dalam hal ini, bahwa cairan dikeluarkan dalam kohobasi, seperti dalam distilasi umum, dan dibuang kembali, sedangkan dalam sirkulasi, ia naik dan turun dalam wadah yang sama, tanpa pernah ditarik keluar.
2. Proses Pemanasan Uap dengan Sistem Distilasi Kontinyu
Pada proses ini sedikit digunakan pada saat sekarang, alasannya karena memerlukan persediaan getah banyak dan kontinyu ketersediaannya.
Uap berupa air merupakan air yang dalam bentuk gas yang terjadi akibat proses pemanasan air. Distilasi kontinyu adalah jenis distilasi berdasarkan prosesnya, yaitu suatu cara atau proses pemisahan campuran zat cair dari larutan yang dilakukan terus menerus tanpa adanya gangguan. Distilasi kontinyu juga adalah salah satu metode pemisahan komponen dalam campuran menggunakan proses kontinyu.
3. Proses Pemanasan Uap dengan Sistem Destilasi Bertahap
Prinsip ini dibagi atas tiga tahapan yaitu, tahap pengenceran, tahap pengendapan (penyaringan dan pencucian) dan tahap pemasakan (distilasi).
Distilasi adalah jenis proses pemisahan campuran cair-cair berdasarkan prinsip perbedaan titik didih berdasarkan prinsip perbedaan titik didih dan tekanan uap. Distilasi bertahap secara batch adalah bentuk implementasi sederhana dari sistem kompleks distilasi kontinyu.
Setelah kita sudah mengetahui tentang cara proses pengolahannya dan prinsip pengolahan menghasilkan gondorukem tersebut. Kita akan mempelajari, seperti apa sih rendemen yang terdapat pada gondorukem itu sendiri.
Rendemen artinya perbandingan antara bahan input per output. Pada rendemen gondorukem ini mempunyai kualitas baik dipengaruhi oleh kualitas getahnya, keenceran getahnya, tingkat pencampuran bahan penolong, hasil penyaringan dan pencucian serta proses pemasakannya dan lain sebagainya (Kasmudjo, 2010).
Baca juga: 9 Pohon yang Banyak Menghasilkan Getah
Sumber:
Anonim. 1976. Vademecum Kehutanan Indonesia. Ditjen Kehutanan-Departemen. Jakarta.
Kasmudjo. 2010. Teknologi Hasil Hutan. Cakrawala Media. Yogyakarta.
Lamboris Pane