10 Jenis Kerusakan Akibat Kebakaran Hutan
Postingan ini diperbarui 09 November 2021
Kebakaran hutan merupakan kejadian atau peristiwa sebagai sumber kerusakan utama pada hutan produksi, tetapi pada keadaan-keadaan tertentu kebakaran hutan juga memberikan manfaat.
Kebakaran hutan yang dapat merugikan, terjadi ketika kebakaran tidak bisa dikendalikan dan menghabiskan wilayah dengan cakupan yang sangat luas serta terjadi di hutan yang tidak sesuai, seperti hutan lindung dan konservasi. Sedangkan kebakaran hutan yang dikatakan menguntungkan, jika kebakaran dapat dikendalikan dengan cakupannya sedikit.
Kerusakan hutan akibat kebakaran hutan antara lain kerusakan pohon-pohon yang bernilai penting, kerusakan pada pertumbuhan tanaman muda termasuk bibit permudaan, kerusakan pada tanah, menurunya kemampuan produksi hutan, kerugian karena rusaknya nilai rekreasi hutan, merusak kehidupan satwa liar, merusak makanan ternak, kebakaran dapat mengurangi fungsi lindung, merusak fungsi lain, dan merusak lingkungan hidup manusia.
Berikut penjelasan 10 jenis kerusakan akibat kebakaran hutan.
Baca juga: Faktor-faktor Sosial Penyebab Kerusakan Hutan
1. Kerusakan Pohon-pohon yang Bernilai Penting
Menurut Sila dan Nuraeni (2009) menyatakan bahwa kerusakan ini bisa bervariasi dari bentuk luka bakar kecil pada bagian bawah pohon sampai pada hangusnya seluruh pohon, tetapi yang terakhir ini jarang terjadi kecuali bila kebakaranya keras sekali, yang namun terjadi adalah pohon-pohon yang terbakar hanya sampai mati saja.
Dari peristiwa kebakaran hutan ini, ada beberapa pohon yang tidak mati terbakar. Dimana hal ini sulit menentukan sejauh mana bagian-bagian yang kambiumnya mati karena panas, kecuali kulitnya dapat dikupas. Sehingga rata-rata hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara bagian kulit luar yang warnanya dirusak oleh api dengan lukanya kambium yang terletak di bawah kulit (Sila dan Nuraeni, 2009).
Beberapa pohon yang menderita sebagai akibat kebakaran akan menjadi lebih peka terhadap serangan hama dan penyakit. Sehingga dianjurkan pada jenis-jenis kayu yang bernilai ekonomis agar segera ditebang sesudah terbakar.
2. Kerusakan pada Pertumbuhan Tanaman Muda Termasuk Bibit Permudaan
Kerusakan ini terjadi ketika beberapa pohon yang ada dibawah tegakan tua, utamanya permudaan yang kulitnya tipis serta tajuknya lekat dari permukaan tanah akan lebih mudah dimatikan api daripada pohon-pohon yang lebih besar. Sehingga ketika api secara bersamaan akan membinasakan baik pohon muda maupun tua, akan tetapi yang paling menderita adalah pohon muda.
3. Kerusakan pada Tanah
Kerusakan ini mempnyai dampak yang lebih besar terhadap sifat fisik tanah daripada sifat kimia tanah. Dimana kerusakan fisik tanah terjadi akibat pengurangan kadar humus yang berlebihan.
Menurut Sila dan Nuraeni (2009) menyatakan bahwa kebakaran yang keras akan mematikan semua pohon, menyebabkan terbukanya tajuk, menghapuskan ranting dan hmus yang ada dipermukaan tanah sehingga tanah akan menjadi terbuka dari sinar matahari dan hembusan angin. Tanah seperti ini akan cepat sekali mengalami kerusakan fisik.
4. Menurunnya Kemampuan Produksi Hutan
Ada bebrapa jenis kerusakan akibat menurunnya kemampuan produksi hutan, yaitu (1) kerusakan karena penggantian jenis-jenis vegetasi yang berharga oleh jenis-jenis vegetasi yang kurang berharga. (2) kerugian karena berkurangnya tegakan pohon. Dan (3) kerugian karena penebangan terpaksa yang dilakukan sebelum pohon-pohon masa tebang.
5. Kerugian karena Rusaknya Nilai Rekreasi Hutan
Kerusakan yang terjadi di lingkup para wisatwan atau wilayah yang memilki nilai ekowisatanya. Akibatnya memilki dampak menurunnya nilai ekonomi pada wilayah yang terbakar tersebut.
6. Merusak Kehidupan Satwa Liar
Kerusakan yang terjadi ketika suatu wilayah yang terbakar dengan keras dapat membinasakan banyak jenis binatang atau melalui terancamnya bahan makanan binatang tersebut.
7. Merusak Makanan Ternak
Menurut Sila dan Nuraeni (2009) menyatakan kerusakan makanan ternak yang serius sebagai akibat kebakaran dapat dibiarkan dengan membiarkan ternak masuk kedalam hutan untuk mengurangi tumpukan bahan organik yang mudah terbakar.
8. Kebakaran dapat Mengurangi Fungsi Lindung
Ketika hutan terbakar maka fungsi-fungsi lindung hutan akan menjadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali, salah satu fungsi lindung ini adalah bahwa pada lantai hutan ditemukan banyak sekali tumpukan seresah yang berfungsi sebagai penutup permukaan tanah.
9. Merusak Fungsi Lain
Kebakaran hutan yang tidak bisa dikendalikan akan merugikan masyarakat di lingkungan hutan, akibat ladang dan rumah-rumahnya ikut terbakar.
10. Merusak Lingkungan Hidup Manusia
Kerusakan ini hampir sama dengan kerusakan yang ke-9. Pada kerusakan ini akan mempunyai dampak pada lingkungan yang tercemar akibat kebakaran hutan.
Baca juga: Faktor-faktor Abiotik Penyebab Kerusakan Hutan
Sumber:
Sila, M. dan Nuraeni, S. 2009. Buku Ajar Perlindungan dan Pengamanan Hutan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Lamboris Pane