Taman Kehati | Pengertian, Manfaat, Keuntungan, dan Syarat Jenis
Postingan ini diperbarui 01 September 2021
Keanekaragaman hayati merupakan variasi kehidupan yang ditemukan di suatu tempat di bumi. Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanenekaragaman hayati di Indonesia terdiri dari dua yaitu keanekaragaman hayati flora dan fauna.
Taman Keanekaragaman Hayati merupakan wisata alam buatan yang bisa dibangun oleh siapa pun. Menambah pilihan ekowisata selain kebun raya atau taman nasional. Untuk menjaga taman keanekaragaman hayati terdapat beberapa usaha yang dapat kita lakukan yaitu melakukan penghijauan atau reboisasi, melindungi dan menjaga habitat hutan, menerapkan sistem tebang pilih, menerapkan sistem tebang-tanam, mencegah kebakaran hutan, tidak membuang sampah di hutan, dan lain sebagainya.
Alasan dijaga taman keanekaragaman hayati atau taman kehati adalah untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan habitat hewan atau tumbuhan serta melindungi flora, fauna, tanah, dan lingkungan dari kerusakan dan acaman kepunahan.
Berdasarkan hal tersebut, maka kita perlu mengetahui pengertian, manfaat keuntungan, dan syarat jenis di taman kehati. Berikut penjelasannya.
Baca juga: Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Taman Nasional Sebangau
1. Pengertian
Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman suatu mahluk hidup di muka bumi berserta peran ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik. Keanekaragaman ini dapat membentuk suatu taman yaitu taman Keanekaragaman Hayati.
Taman Keanekaragaman Hayati atau disebut dengan taman Kehati merupakan kawasan untuk mencadangkan suatu sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang memilki fungsi konservasi in-situ dan ex-situ. Taman Kehati ini memelihara tumbuhan yang penyerbukan dan pemencaran bijinya harus dibantu oleh satwa, dengan struktur dan komposis vegetasinya untuk mendukung kelestarian satwa penyerbuk dan pemencar biji (Gunawan et al., 2019).
Taman Kehati dibentuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diselenggarakan dalam menyelematkan berbagai jenis tumbuhan asli atau lokal yang mempunyai tingkat keterancaman sangat tinggi terhadap kelestariannya.
2. Manfaat
Adapun manfaat Taman Kehati adalah (Gunawan et al., 2019),
- Sebagai tujuan ekowisata yang bermanfaat dalam kampanye konservasi keanekaragaman hayati dan peningkatan kesadaran pelestarian lingkungan bagi masyarakat.
- Sebagai sumber bibit dan benih unggul bagi pengembangan budidaya pertanian di sekelilingnya.
- Sebagai ruang terbuka hijau yang mampu memperbaiki iklim mikro di sekelilingnya sehingga memberikan keteduhan, kesejukan, keasrian, keindahan, kesehatan, dan kenyamanan bagi masyarakat sekitarnya.
- Menjadi koleksi tumbuhan, khususnya tumbuhan lokal dan langka.
- Sebagai tempat atau lokasi pengembangbiakan tumbuhan dan satwa yang mendukung kelestarian ekosistem dan bermanfaat bagi manusia.
- Sebagai penyedia bibit berbagai tanaman yang sudah mulai langka.
- Sebagai sumber genetik tumbuhan dan tanaman lokal yang saat ini sulit ditemukan dan terancam punah di habitat alaminya.
- Sebagai sarana pendidikan terhadap generasi muda khususnya para pelajar untuk menanam rasa cinta alam dan kebanggan terhadap tanah air.
- Untuk menambah tutupan vegetasi yang berperan dalam perbaikan sistem hidrologi seperti menambah daerah tangkapan air atau reservoir, mencegah erosi tanah longsor serta memberikan habitat bagi berbagai jenis satwa.
- Sebagai wahana penelitian yang berkaitan dengan konservasi tumbuhan dan satwa langka, dan untuk pengembangan ilmu pengetahuan baru yang bermanfaat.
3. Keuntungan
Adapun keuntungan dalam pembangunan Taman Kehati adalah (Gunawan et al., 2019),
- Meningkatkan status lingkungan hidup dan status keanekaragaman hayati daerah.
- Meningkatkan kinerja kementerian atau lembaga terkait.
- Sebagai upaya dalam memperoleh pernghargaan PROPER hijau atau emas.
- Menjaga kelestarian keanekaragaman hayati jenis lokal yang semakin langka dan terancam serta menjadi habitat satwa yang terdesak oleh industri dan pemukiman.
- Sebagai sarana pembelajaran dan pemberdayaan ekonomi, wahana pendidikan, menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran lingkungan.
4. Syarat Jenis
Adapun yang perlu diperhatikan dalam memilih atau menyeleksi jenis pohon lokal dalam Taman Kehati adalah (Gunawan et al., 2019),
- Menghindari jenis eksotis, apalagi yang bersifat invasive. Dimana mengutamakan jenis lokal yang multifungsi dan penting terhadap keseimbangan ekologis, menjaga hidrolgi, dan meningkatkan sosiial ekonomi masyarakat.
- Mengindentifikasi hak-hak adat dan kebutuhan masyarakat lokal berkaitan dengan jenis yang dikonservasi.
- Melindungi suatu sumber benih untuk menjamin kelestariannya.
- Memberi lahan-lahan kritis dengan jenis dan konsep rehabilitasi dengan membangun Taman Kehati supaya terjadi rekolonisasi vegetasi asli dan membentuk ekosistem seperti semula.
Primack et al., (1998) terdapat 3 kriteria yang digunakan dalam menentukan priotitas konservasi terhadap perlindungan jenis dan komunitas adalah,
- Kegunaan. Suatu jenis mempunyai kegunaan nyata dan potensial terhadap manusia, sehingga perlu diberikan nilai konservasi yang lebih dibandingkan jenis yang tidak mempunyai kegunaan terhadap manusia.
- Kekhasan. Komunitas hayati diberi prioritas yang lebih tinggii terhadap konservasi apabila lebih banyak tersusun atas jenis endemik dari jenis yang umum serta tersebar luas.
- Keterancaman. Jenis yang menghadapi ancaman kepunahan akan lebiih penting dibandingkan jenis yang tidak terancam kepunahan.
Vijay (1998) menyatakan bahwa jenis kunci terhadap sosial dan ekonomi berkaitan dengan pemanfaatan adalah,
- Sebagai komoditas ekonomi yang penting, contoh kayu, pangan, pakan ternak, serat, obat-obatan, dan lain sebagainya.
- Sebagai sumber genetik yang sudah ada.
- Sebagai nilai budaya yang memberikan sumbangan nyata dalam ritual keagamaan, emosional, dan kehidupan psikologis masyarakat sekitar.
- Sebagai pengelolaan lingkungan yang digunakan dalam modifikasi, menyetabilkan ikut memperbaiki dan merhabilitasi lingkungan.
Baca juga: Flora dan Fauna di Taman Nasional Sebangau
Sumber:
Gunawan, H., Sugiarti, Wardani, M., & Mindawati, N. 2019. 100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati. IPB Press. Bogor.
Primack RB, Supriatna J, Indrawan M, Kramadibrata P. 1998. Biologi Konservasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Vijay PK. 1992. Choice of Species For Conservation. In Conservation Biology, by Vijay, P.K. and J. White (eds). The Commonwealth Science Council. London.
Lamboris Pane