15 Cara Budidaya Jamur Tiram
Jamur tiram merupakan jamur yang mempunyai tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Jamur ini mempunyai tubuh buah menyerupai cangkang kerang, tudungnya halus, dan panjang 5-15 cm. Waktu muda, jamur ini mempunyai tubuh buah berbentuk seperti kancing, kemudian berkembang menjadi pipih, tudungnya berwarna cokelat pucat dan berubah menjadi putih jika sudah dewasa (Achmad et al., 2011).
Taksonomi jamur tiram adalah sebagai berikut (Achmad et al., 2011):
Filum: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricales
Famili: Tricholomataceae
Genus: Pleurotus
Spesies: P. ostreatus
Jamur tiram dapat dibudidaya diberbagai tempat, salah satunya adalah kubung. Kubung merupakan bangunan tempat menyimpan baglog sebagai media tumbuhnya jamur tiram yang terbuat dari bilik bambu atau tembok permanen. Di dalamnya tersusun rak-rak tempat media tumbuh jamur tiram.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kubung berupa tiang kaso atau bambu, rak-rak, bilik untuk dinding dan atap berupa genteng, asbes atau rumbia. Jumlah dan tinggi rak tergantung pada tinggi ruang pemeliharaan dan jumlah baglog yang akan dipelihara.
Alat yang digunakan dalam pembuatan baglog adalah alat sterilisasi (berupa drum, autoclave maupun boiler lengkap dengan kompor), alat pengadukan (ayakan, cangkul, sekop, ember, selang), alat inokulasi (lampu bunsen, masker, jas lab, spatula/pinset, alkohol/spritus, hand sprayer), alat angkot (keranjang), alat penyiraman, dan alat panen.
Berikut 15 Cara Budidaya Jamur Tiram adalah (Susilawati & Raharjo, 2010):
Baca juga: Gambaran Umum Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)
1. Pengayakan
Cara pertama budidaya jamur tiram adalah pengayakan. Pengayakan merupakan kegiatan memisahkan atau menyaring serbuk kayu gergaji yang besar dan kecil sehingga didapatkan serbuk kayu gergaji yang halus dan seragam supaya media tanam yang memiliki kepadatan tertentu tanpa merusak kantong plastik dan mendapatkan tingkat pertumbuhan miselia yang merata.
2. Pencampuran
Pencampuran serbuk gergaji dengan dedak, kapur, dan gips sesuai takaran untuk mendapatkan komposisi yang berata supaya menyedia sumber hara yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram sampai siap dipanen.
3. Pemeraman
Pemeraman merupakan kegiatan menimbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupnya secara rapat dengan menggunakan plastik selama 1 malam supaya menguraikan senyawa-senyawa kompleks dengan bantuan mikroba agar lebih sederhana, sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur dan memungkinkan pertumbuhan jamur yang lebih baik.
4. Pengisian Media ke Kantong Plastik (baglog)
Kegiatan memasukkan campuran media ke daam plastik poliprople dengan kepadatan tertentu supaya miselia jamur dapat tumbuh maksimal dan menghasilkan panen yang optimal supaya menyedia media tanam bagi bibit jamur. Pengisian media ke baglog dengan campuran gergaji yang sudah dikompos dimasukkan kedalam kantong plastik ukuran 18 x 30, 20 x 30, 23 x 35 tergantung selera.
5. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan kergiatan yang dilakukan untuk menonaktifkan mikroba, baik bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat menganggu pertumbuhan jamur yang ditanam supaya mendapatkan serbuk kayu yang steril bebas dari mikroba dan jamur lain yang tidak dikehendaki. Kegiatan strerilisasi autoclave menggunakan suhu 121 derajat celsius dengan tekanan 1 atm selama 4 jam.
6. Pendingin
Pendingin merupakan kegiatan yang dilakukan selama 8-12 jam sebelum diinokulasi dengan suhu 30-35 derajat celsius supaya dapat menurunkan suhu media tanam setelah disterilkan supaya bibit yang akan dimasukkan ke dalam baglog tidak mati.
7. Inokulasi Bibit
Inokulasi bibit atau penanaman bibit merupakan kegiatan pemindahan sejumlah kecil miselia jamur dari biakan induk kedalam media tanaman yang telah disediakan supaya menumbuhkan miselia jamur pada media tanam hingga menghasilkan jamur yang siap panen.
8. Inkubasi
Inkubasi merupakan kegiatan menyimpan atau menepatkan media tanam yang telah diinokulasi pada kondisi ruang tertentu supaya miselia jamur tumbuh yang bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan miselia.
9. Pemindahan ke Tempat Budidaya
Kegiatan memindahkan baglog yang telah putih ditumbuhi miselium dan ada penebalan dibuka cincin bambunya ke tempat budidaya supaya jamur dapat tumbuh.
10 Perawatan
Perawatan merupakan kegiatan memelihara baglog yang telah dibuka cincin dengan penyiraman secara kabut untuk mempercepatn pertumbuhan pinhead jamur dan menjaga suhu kelembaban yang dibutuhkan jamur.
11. Pemanenan
Pemanenan merupakan kegiatan memanen jamur dengan ciri-ciri tudung belum keriting, warna belum pudar, spora belum dipelaskan, tekstur masih kokoh dan lentur. Kegiatan pemanenan perlu memperhatikan panen dilakukan dengan mencabut, tanpa menyisakan bagian jamur, bersih, dan tidak berceceran.
Jamur dipanen setelah 3 hari muncul pinhead, ukuran jamur cukup dan jamur tidak terlalu basah, hal ini akan mempengaruhi harga pasar. Baglog yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang masih menempel supaya tidak mengundang hama dan penyakit. Jamur telah dipanen dibersihkan kemudian diwadahi dalam kantong plastik ukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg, dan siap dipasarkan.
12. Penyiraman
Penyiraman merupakan kegiatan penyemprotan atau pengkabutan dengan menggunakan air bersih yang ditujukan pada ruang kubung dan media tumbuh jamur yang bertujuan untuk menjaga kelembaban kubung.
13. Pengendalian Hama dan Penyakit
Biasanya hama dan penyakit utama pada jamur tiram adalah tikus, dapat dikendalikan dengan menggunakan seng sebagai pembatas bangunan kubung supaya tidak naik keatas atau lem tikus. Pada malam hari sering dilakukan pengecekan kubung untuk mengusir tikus.
14. Pengaturan Suhu Ruangan
Pengaturan suhu ruangan merupakan kegiatan membuka dan menutup pintu jendela (ventilasi) kubung dan untuk mengatur suhu dan kelembaban supaya sesuai dengan kebutuhan yan ditentukan yang bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan jamur yang optimal dengan suhu ruangan 28-30 derajat celsius dan kelambaban 50-60 derajat celsius pada saat inkubasi. Sedangkan suhu pada pembentukan tubuh buah sampai panen berkisar 22-28 derajat celsius dengan kelembaban 90-95 derajat celsius.
15. Penanganan Pasca Panen
Jamur tiram kebanyakan dijual secara bentuk segar sehingga mempunyai kelemahan tidak tahan lama disimpan. Dijual dengan cara dipak ke supermaket, hotel, dan restoran. Dapat diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai tambah lebih seperti dalam bentuk pepes jamur, sate jamur, sop jamur, tumis jamur, keripik jamur, dan lain sebagainya.
Baca juga: 9 Kelompok Tumbuhan Sumber Karbohidrat (Pati) Terbanyak
Sumber:
Achmad, I., Mugiono, S. P., Tias Arlianti, S. P., & Chotimatul Azmi, S. P. 2011. Panduan Lengkap Jamur. Penebar Swadaya Grup.
Susilawati dan Raharjo, B. 2010. Petunjuk Teknis Budidaya Jamur Tiram (Pleourotus ostreatus var florida) yang Ramah Lingkungan (Materi Pelatihan Agribisnis bagi KMPH). BTP Sumatera Selatan.
Lamboris Pane